Lari jarak jauh bukan cuma soal kuat-kuatan fisik, tapi juga tentang mengenal batas kemampuan dan menentukan target latihan yang tepat. Nah, sebelum kamu ikut event lari, penting banget buat tahu jenis-jenis jarak lari marathon yang biasanya dilombakan. Dengan tahu pilihan jaraknya, kamu bisa menentukan mana yang paling cocok buat kamu, baik untuk pemula maupun yang udah sering lari.
Yuk, kenalan dengan berbagai jarak lari marathon yang sering jadi pilihan banyak pelari, dari yang santai sampai yang ekstrem!
1. Ultra Marathon (Lebih dari 42,195 km)
Kalau kamu merasa marathon biasa masih kurang menantang, coba lirik ultra marathon. Marathon tipe ini adalah jarak lari marathon yang melewati batas “resmi” 42K. Jaraknya bisa 50K, 100K, bahkan lebih. Biasanya juga dilangsungkan di medan ekstrim seperti pegunungan atau hutan, cocok banget buat pelari yang udah berpengalaman.
2. Full Marathon (42,195 km)
Full marathon adalah standar internasional untuk jarak lari marathon yang sering dipertandingkan di berbagai kota besar dunia. Butuh latihan intens, stamina tinggi, dan persiapan mental. Kalau bisa menyelesaikan full marathon, itu jadi salah satu pencapaian paling membanggakan dalam dunia lari.
3. Half Marathon (21,097 km)
Half marathon cocok untuk pelari yang ingin naik level dari 10K. Ini termasuk jarak lari marathon yang sering dijadikan target antara sebelum mencoba full marathon. Jaraknya cukup menantang, tapi masih realistis dicapai dengan latihan yang konsisten.
4. 15K
Kalau kamu udah nyaman di 10K dan pengen upgrade, 15K bisa jadi pilihan pas. Jarak ini termasuk jarak lari marathon menengah yang bisa membantu kamu melatih pace, strategi tenaga, dan ketahanan fisik.
5. 10K
Banyak pelari pemula mulai dari sini. Jarak 10K termasuk kategori jarak lari marathon yang cukup populer, terutama buat yang udah rutin jogging dan pengen ngetes stamina. Cocok juga sebagai pemanasan sebelum masuk ke half marathon.
6. 5K
Ini dia “starter pack”-nya pelari pemula. 5K adalah jarak lari marathon pendek yang fun, bisa dilakukan bareng komunitas atau teman, dan nggak terlalu bikin tekanan. Tapi tetap seru dan bisa jadi pintu masuk buat kejar jarak yang lebih jauh.
7. 35K
Terakhir, ada jarak lari marathon sejauh 35K, yang biasanya dijadikan ajang latihan menjelang full marathon. Meski nggak selalu hadir di event resmi, jarak ini penting untuk membangun ketahanan fisik dan mental sebelum menghadapi 42K yang sesungguhnya.
Intinya, apapun jarak lari marathon yang kamu pilih, semuanya sah dan punya tantangan masing-masing. Nggak perlu buru-buru jadi pelari super cepat yang penting nikmati prosesnya, latihan dengan konsisten, dan terus tingkatkan performa sesuai kemampuan!
Siap-Siap Lari Maraton? Ini Hal yang Harus Kamu Perhatikan!

Lari maraton itu bukan cuma soal nekat atau modal semangat doang. Supaya bisa finish strong dan nggak tumbang di tengah jalan, kamu butuh persiapan yang matang dari jauh-jauh hari.
1. Latihan Rutin, No Skip Days!
Latihan itu pondasi utamanya. Kamu nggak bisa tiba-tiba ikut full marathon tanpa persiapan. Mulai dari lari jarak pendek, lalu naik pelan-pelan tiap minggu. Jangan cuma fokus lari jauh ya, selipin juga latihan kecepatan dan kekuatan biar tubuh kamu makin tahan banting dan nggak gampang cedera.
2. Perhatikan Makanan yang Dimakan
Nutrisi itu penting banget buat bantu kamu tetap fit selama latihan dan lomba. Karbo itu bahan bakar utama, jadi pastiin asupan cukup terutama menjelang race day. Jangan lupakan protein dan lemak sehat juga. Di hari H, bawa snack energi dan jangan lupa minum cukup air serta elektrolit. Agar tetap terhidrasi dengan baik!
3. Atur Ritme Lari (Pacing)
Jangan ngoyo di awal terus ngos-ngosan di tengah jalan. Belajar atur pace yang stabil, yaitu nggak terlalu cepat, nggak terlalu pelan. Coba latihan sambil pake jam lari biar kamu tahu ritme idealmu. Ingat: yang penting sampai, bukan jadi si paling kencang di 5 km pertama.
Tips Tambahan Buat Kamu yang Baru Mau Ikut Maraton

Berikut tips tambahan buat kamu yang baru ikut marathon, berikut tipsnya:
Memilih Sepatu yang Nyaman
Jangan asal pilih sepatu. Cari yang cocok di kaki kamu, empuk tapi tetap support. Sepatu yang salah bisa buat kakimu sengsara, yang ujungnya lomba yang kamu ikutin jadi horor. Invest sedikit nggak apa-apa asal kaki aman.
Pola Makan Jelang Race
Jelang lomba, perbanyak karbo. Tapi hindari makan berat atau makanan aneh yang bisa bikin perut drama. Nggak mau kan lari sambil kram perut?
Hidrasi Itu Wajib
Minum air cukup sebelum, selama, dan setelah lari. Jangan tunggu haus! Dan jangan cuma air putih, kalau ada budget lebih tambahin juga minuman elektrolit biar tenaga tetap stabil dan nggak dehidrasi.
Recovery yang Cukup
Abis finish marathon, kasih tubuh kamu waktu buat recovery. Bisa dengan stretching, spa, atau sekadar rebahan sambil nonton Netflix. Pemulihan ini penting biar otot-otot kamu pulih dan nggak gampang cedera kedepannya.
Temukan pembahasan mengenai destinasi wisata, rekomendasi kuliner, hingga informasi olahraga serta menarik lainnya hanya di artikel GOERS .
Atau kamu ingin berkunjung ke berbagai tempat wisata favorit dan event seru lainnya? Pesan tiketnya dan dapatkan penawaran menarik lainnya di GOERS!