Kalau kamu lagi cari destinasi wisata bersejarah yang nggak membosankan, Benteng Kalamata di Ternate wajib masuk daftar. Bangunan tua peninggalan zaman Portugis ini bukan cuma saksi bisu perjuangan perebutan rempah di masa lalu, tapi juga salah satu tempat paling estetik di Maluku Utara. Dari kejauhan, dinding batu yang berdiri gagah di tepi laut ini kelihatan menawan banget, apalagi kalau langit mulai berubah warna menjelang sore.
Sekarang, Benteng Kalamata di Ternate bukan cuma tempat buat mengenang masa kolonial, tapi juga jadi spot wisata favorit wisatawan lokal maupun mancanegara. Yuk, kita bahas mulai dari sejarahnya, daya tariknya, sampai cara ke sananya!
Sejarah Benteng Kalamata di Ternate

Sumber foto: Kompas.com
Benteng ini pertama kali dibangun sekitar tahun 1540 oleh bangsa Portugis dan awalnya dikenal dengan nama Benteng Santa Lucia. Tujuannya saat itu adalah untuk melindungi kepentingan dagang Portugis di kawasan timur Indonesia, terutama jalur rempah yang saat itu jadi rebutan banyak negara Eropa.
Namun, perjalanan Benteng Kalamata di Ternate nggak berjalan mulus. Setelah Portugis, benteng ini sempat direbut oleh Spanyol, lalu berpindah lagi ke tangan Belanda. Setiap kekuasaan meninggalkan jejaknya sendiri, mulai dari gaya arsitektur, bahan bangunan, hingga fungsi benteng yang terus berubah.
Nama “Kalamata” baru digunakan setelah benteng ini kembali ke tangan Kesultanan Ternate. Nama tersebut diambil dari Pangeran Kalamata, kakak Sultan Mandarsyah, yang dikenal sebagai tokoh penting dalam sejarah Ternate. Sejak saat itu, benteng ini bukan cuma simbol kekuasaan, tapi juga lambang perjuangan rakyat Ternate melawan penjajahan.
Kalau dilihat dari atas, bentuk Benteng Kalamata di Ternate mirip kura-kura yang merupakan simbol pertahanan dan ketahanan. Filosofinya dalam banget bentuknya seperti kura-kura yang selalu membawa rumahnya sendiri, benteng ini juga jadi tempat perlindungan dan benteng terakhir rakyat Ternate saat masa peperangan.
Daya Tarik Benteng Kalamata di Ternate

Sumber foto: Indonesian Batik
1. Arsitektur Bersejarah yang Masih Kokoh
Begitu kamu masuk ke area Benteng Kalamata di Ternate, suasananya langsung berbeda. Dinding-dinding batu karang dan andesit yang disusun tanpa semen modern ini masih berdiri tegak, menunjukkan betapa kokohnya karya masa lalu. Empat bastion di setiap sudut benteng dulu digunakan untuk mengintai musuh dan menempatkan meriam.
Sekarang, bagian atas bastion jadi tempat favorit wisatawan untuk menikmati pemandangan laut. Kalau kamu suka foto-foto dengan tema vintage, tiap sudutnya punya vibe klasik yang kuat banget.
2. Pemandangan Laut dan Gunung yang Epic
Letaknya yang strategis di tepi Selat Maitara membuat Benteng Kalamata di Ternate punya view luar biasa. Dari atas dindingnya, kamu bisa lihat Pulau Tidore dan Pulau Maitara dengan jelas, dua pulau yang juga bersejarah dan indah.
Waktu terbaik datang ke sini adalah sore hari, ketika langit berubah jingga dan laut terlihat berkilau keemasan. Banyak pengunjung yang duduk di atas dinding benteng sambil menikmati hembusan angin laut. Sunset di sini bisa dibilang salah satu yang paling romantis di Ternate.
3. Cerita Sejarah yang Bikin Kagum
Selain pemandangannya, Benteng Kalamata di Ternate juga punya nilai sejarah yang tinggi. Benteng ini jadi saksi perjuangan rakyat Maluku Utara dalam menghadapi bangsa-bangsa Eropa yang berebut rempah-rempah. Di dalamnya, kamu bisa menemukan beberapa replika senjata dan penjelasan singkat tentang sejarah benteng.
Beberapa pemandu lokal siap bercerita dengan gaya santai tapi penuh informasi, jadi kamu bisa sekaligus belajar sejarah tanpa merasa bosan.
Lokasi dan Akses Menuju Benteng Kalamata di Ternate

Sumber foto: Atourin
Lokasi Benteng Kalamata di Ternate ada di Kelurahan Kayu Merah, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara. Dari pusat kota, jaraknya cuma sekitar 3 kilometer atau sekitar 10 menit perjalanan. Kalau dari Bandara Sultan Babullah, kamu bisa ke sini pakai kendaraan pribadi, ojek, atau angkot dengan rute Kayu Merah.
Akses jalannya sudah bagus dan mudah ditemukan di Google Maps. Sepanjang perjalanan, kamu bakal disuguhi pemandangan laut dan pepohonan kelapa yang berjejer rapi di pinggir jalan. Kalau kamu suka jalan kaki santai, jarak antara kota dan benteng ini juga cukup dekat buat walking tour sore hari.
Informasi Wisata Menarik di Benteng Kalamata di Ternate

Sumber foto: Sultan Babullah Airport
- Jam buka: setiap hari, pukul 07.00-18.00 WIT
- Harga tiket: sekitar Rp5.000-Rp10.000 per orang
- Fasilitas: area parkir, toilet, taman, dan beberapa gazebo kecil buat duduk santai
Selain itu, di sekitar benteng juga ada banyak warung makanan lokal. Kamu bisa nyobain ikan bakar rica-rica, pisang mulu bebe, atau popeda, makanan khas Ternate yang bikin nagih. Setelah makan, lanjut duduk santai sambil lihat langit sore dari benteng, dijamin suasananya bikin rileks.
Kadang, di akhir pekan juga ada acara kecil seperti pertunjukan musik tradisional atau pameran budaya. Jadi, kamu bukan cuma dapat pemandangan indah, tapi juga bisa ngerasain suasana budaya Ternate yang masih kental.
Tips Berkunjung
- Datang pagi atau sore hari biar nggak terlalu panas.
- Bawa air minum sendiri, karena kadang pedagang belum buka pagi-pagi.
- Pakai sepatu nyaman, karena permukaan lantainya agak berbatu.
- Jangan lupa kamera atau HP dengan baterai penuh, karena pemandangannya sayang banget kalau nggak diabadikan.
- Tetap jaga kebersihan, ya. Ingat, ini situs sejarah, bukan tempat piknik sembarangan.
Benteng Kalamata di Ternate bukan cuma bangunan tua, tapi juga simbol keteguhan dan semangat masyarakat Maluku Utara yang terus bertahan dari masa ke masa. Setiap batu di dindingnya menyimpan cerita, setiap sudutnya membawa kenangan perjuangan yang panjang.
Kalau kamu ke Ternate, sempatkan datang dan rasakan sendiri atmosfernya. Duduk di bastion, pandangi laut biru yang luas, dan biarkan angin laut membawa bayangan masa lalu. Karena di Benteng Kalamata di Ternate, sejarah bukan cuma diceritakan tapi juga bisa kamu rasakan dengan mata, hati, dan udara yang berhembus di sekitarnya.