Jika berbicara tentang destinasi wisata bahari Indonesia, nama Wakatobi pasti udah nggak asing lagi. Terletak di Sulawesi Tenggara, Wakatobi dikenal sebagai salah satu destinasi menyelam kelas dunia (world class diving site). 

Bukan tanpa alasan, taman laut di kawasan ini menyimpan kekayaan luar biasa. Dari 820 jenis karang yang ada di dunia, sekitar 750 jenis atau 90 persennya ada di Wakatobi. Tak heran UNESCO menetapkannya sebagai Cagar Biosfer Dunia ke-8 di Indonesia sejak tahun 2012.

Selain keindahan bawah lautnya, Wakatobi juga menyimpan warisan budaya yang unik yakni suku Bajo, yang dikenal sebagai “pengembara laut”, hidup berdampingan dengan laut selama berabad-abad. Perpaduan antara wisata bahari dan budaya inilah yang membuat Wakatobi berbeda dari destinasi lainnya.

Empat Pulau Utama di Wakatobi

Nama Wakatobi sebenarnya merupakan akronim dari empat pulau besar yang ada di kawasan ini, yaitu Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Keempat pulau ini memiliki daya tarik masing-masing, baik di darat maupun di laut.

1. Pulau Wangi-wangi: Gerbang Utama Wakatobi

Pulau Wangi-wangi, atau sering disebut Wanci, merupakan pintu masuk utama wisatawan ke Wakatobi karena di sinilah pusat pemerintahan dan Bandara Matahora berada.

Aktivitas populer di Wangi-wangi antara lain:

• Menyelam di Sombu dan Kapota yang terkenal dengan terumbu karang warna-warni.
• Menikmati pantai cantik, seperti Pantai Patuno, Pantai Kaluku, hingga Pantai Cemara.
• Wisata pemandian goa seperti Goa Kontamale dan Goa Tee Kosapi yang menyuguhkan air payau alami.
• Eksplorasi hutan lindung di Motika dan Tindoi yang cocok untuk trekking ringan.

2. Pulau Kaledupa

Pulau Kaledupa terkenal karena dekat dengan Desa Bajo Mola, tempat tinggal masyarakat Bajo yang hidup di rumah-rumah panggung di atas laut. Di sinilah wisatawan bisa menyaksikan langsung budaya laut yang otentik.

Daya tarik Kaledupa lainnya meliputi:

• Pulau Hoga, yang jadi favorit penyelam mancanegara karena keindahan bawah lautnya.
• Pantai eksotis seperti Sombano dan Peropa.
• Danau Sombano dengan hutan mangrove di sekitarnya.
• Situs sejarah seperti Benteng Togo dan rumah adat Kamali Palea.

3. Pulau Tomia: Surga Diving di Wakatobi

Pulau Tomia disebut sebagai salah satu lokasi selam terbaik di dunia. Terdapat puluhan titik penyelaman, beberapa yang terkenal adalah Roma Dive Spot, Table Coral, hingga Wreck Huntete.

Selain diving, wisatawan juga bisa menikmati:

• Pantai menawan seperti Onemoba’a, Lakota, hingga Waitii.
• Warisan sejarah berupa Masjid Tua Onemay dan Benteng Patua.
• Sunset spektakuler dari bukit setempat yang sering dijadikan lokasi camping.

4. Pulau Binongko: Pulau Karang yang Bersejarah

Pulau Binongko dikenal dengan julukan “Pulau Karang” karena sebagian besar wilayahnya tersusun dari batu karang. Meskipun infrastrukturnya minim, Binongko punya daya tarik unik, seperti:

• Spot diving: Fish Wall, Cavern Wall, dan Koko Reef.
• Pantai Palahidu dan Pantai Pasir Panjang dengan panorama alami.
• Situs keramat peninggalan Kerajaan Binongko, termasuk makam tua dan benteng peninggalan leluhur.

Aktivitas Seru di Wakatobi

Tidak hanya menyelam, ada banyak hal yang bisa dilakukan di Wakatobi, seperti:

• Snorkeling dan Diving, untuk melihat langsung terumbu karang dan biota laut.
  
• Island Hopping,menjelajahi pulau-pulau kecil seperti Hoga, Kapota, hingga Runduma.
  
• Belajar Budaya Bajo, menyaksikan kehidupan sehari-hari masyarakat Bajo yang tinggal di atas laut.
  
• Festival Budaya Wakatobi, ajang tahunan dengan tari tradisional, upacara adat, hingga kuliner khas.
  
• Menikmati Sunrise dan Sunset, pemandangan terbaik bisa dinikmati di Pulau Tomia dan Wangi-wangi.
  
• Wisata Alam Darat, trekking ke hutan lindung Tindoi atau menikmati Air Terjun Tumburano setinggi 100 meter.

Cara Menuju Wakatobi

Ada dua cara utama untuk sampai ke Wakatobi:

Jalur Udara: Penerbangan menuju Bandara Matahora, Wangi-wangi tersedia dari Makassar atau Kendari dengan maskapai seperti Wings Air. Dari bandara, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan ke berbagai pulau dengan kapal cepat.

Jalur Laut: Alternatif lain adalah naik Kapal Pelni dari Baubau menuju Wanci. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 10–12 jam, cocok untuk yang ingin menikmati suasana laut.

Waktu Terbaik Berkunjung ke Wakatobi

Musim kemarau (April–Oktober) adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Wakatobi. Pada periode ini, laut tenang dan visibilitas bawah air sangat baik, sehingga aktivitas snorkeling dan diving lebih maksimal. Jika datang di musim hujan, biasanya hujan turun sebentar saja, jadi tetap memungkinkan untuk berwisata.

Tips Wisata ke Wakatobi

Agar perjalanan ke Wakatobi semakin berkesan, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

• Bawa perlengkapan snorkeling atau diving sendiri jika ingin lebih nyaman.
  
• Siapkan uang tunai karena mesin ATM dan pembayaran digital terbatas.
  
• Gunakan tabir surya, kacamata hitam, dan topi untuk melindungi diri dari teriknya matahari.
  
• Pesan akomodasi lebih awal, terutama saat musim liburan atau festival budaya.
  
• Hormati adat istiadat lokal, terutama aturan adat laut seperti kaombo, yaitu larangan menangkap ikan di area tertentu demi menjaga ekosistem.
  

Wakatobi bukan hanya destinasi wisata laut, tetapi juga laboratorium alam dan budaya yang istimewa. Dengan keanekaragaman hayati laut yang diakui dunia, budaya masyarakat Bajo yang unik, serta panorama pulau-pulau yang memikat, Wakatobi benar-benar layak disebut surga di timur Indonesia.

Bagi kamu yang mencari pengalaman berbeda, jauh dari keramaian, dan penuh kejutan, Wakatobi adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan. Jadi, sudah siap menyelam ke surga bawah laut sekaligus merasakan hangatnya budaya lokal di Wakatobi?

Ingin tahu destinasi wisata seru lainnya di Sulawesi Tenggara? Atau butuh rekomendasi kuliner yang bikin ketagihan? Cek informasi lengkapnya di artikel GOERS!

Atau mau tahu promo tiket terbaru untuk event seru? Cek GOERS sekarang! Dapatkan harga terbaik dan pengalaman liburan yang tak terlupakan.