Tahukah kamu, Banten memiliki tempat menarik yang bisa dikunjungi? Desa Kanekes adalah destinasi yang tepat untuk lebih mengenal suku Baduy secara langsung. Di sini, kamu bisa berjalan-jalan, mempelajari sejarah, rumah adat, serta mencicipi makanan khas setempat.
Untuk membantu kamu memahami lebih jauh tentang suku Baduy, berikut ini penjelasan lengkapnya, termasuk cara menuju Baduy menggunakan transportasi umum.
Mengenal Suku Baduy
Tahukah kamu, bahwa nama “Baduy” diberikan oleh peneliti Belanda yang mempelajari kehidupan masyarakat di Desa Kanekes? Peneliti ini mengaitkan mereka dengan suku Arab Badawi yang nomaden. Nama asli suku ini adalah Kanekes, dan mereka mendiami kawasan pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, yang lebih dikenal dengan sebutan Baduy.
Suku Baduy terkenal karena tekad mereka untuk mempertahankan budaya asli dan menolak pengaruh luar. Mereka terbagi menjadi dua kelompok besar: Baduy Dalam dan Baduy Luar. Baduy Dalam lebih ketat dalam menjalankan adat istiadat dan menghindari teknologi modern, sedangkan Baduy Luar lebih terbuka terhadap dunia luar, meski tetap menjaga tradisi mereka. Baduy Luar ini biasanya menjadi tujuan wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat kehidupan mereka.
Sejarah Suku Baduy
Asal-usul suku Baduy masih menjadi perdebatan, tetapi kisah paling populer mengatakan bahwa mereka adalah keturunan dari Kerajaan Pajajaran. Konon, pada abad ke-12, sekelompok orang yang dipimpin oleh Prabu Pucuk Umun mengasingkan diri ke Pegunungan Kendeng di Banten Tengah setelah wilayah mereka dikuasai oleh Sunan Gunung Jati yang menyebarkan agama Islam.
Mereka kemudian mendirikan pemukiman di daerah hulu Sungai Ciujung. Meski peneliti Belanda menyebut mereka sebagai “Baduy”, orang-orang suku ini lebih suka disebut sebagai “Urang Kanekes” atau orang Kanekes.
Rumah Adat Suku Baduy
Rumah adat suku Baduy dibangun dengan bahan-bahan alami seperti bambu, kayu, dan atap daun kirai. Dibangun tidak menggunakan paku, hanya diikat dengan tali ijuk dan pasak kayu. Mereka sangat menjaga kelestarian alam, sehingga pemilihan bahan dilakukan dengan bijaksana tanpa merusak lingkungan.
Posisi rumah pun diatur agar tidak meratakan lahan secara berlebihan dan harus menghadap utara atau selatan. Rumah-rumah di Baduy Dalam biasanya lebih sederhana dibandingkan dengan Baduy Luar yang kadang menggunakan material lebih modern.
Agama Suku Baduy
Suku Baduy menganut kepercayaan Sunda Wiwitan, agama asli masyarakat Sunda yang berfokus pada penghormatan terhadap alam, leluhur, dan kekuatan gaib yang mengatur kehidupan.
Kepercayaan ini sangat bersifat animisme dan dinamisme, dengan beberapa ajaran utama seperti pemujaan terhadap Sang Hyang Keresa, roh leluhur, serta penghormatan terhadap alam. Mereka juga melakukan berbagai ritual adat seperti Kawalu dan Ngalaksa untuk berdoa kepada leluhur dan roh penjaga alam.
Pakaian Adat Suku Baduy

Pakaian adat suku Baduy sangat sederhana namun penuh makna. Baduy Dalam mengenakan pakaian serba putih tanpa kancing, yang melambangkan kesucian dan ketaatan terhadap adat. Sementara Baduy Luar memakai pakaian hitam atau biru gelap yang menunjukkan keterbukaan terhadap dunia luar. Pakaian mereka dibuat dari tenunan tangan tanpa motif mencolok.
Makanan Khas Suku Baduy

Di Desa Kanekes, kamu akan menemukan makanan khas yang sederhana namun kaya nilai tradisional. Makanan utama mereka adalah nasi yang berasal dari padi huma yang mereka tanam sendiri. Selain itu, mereka juga mengkonsumsi
pepes ikan, ketan bakar bambu, dan sayur daun singkong. Makanan tambahan berupa umbi-umbian seperti gadung, ubi kayu, dan talas juga sering dikonsumsi untuk mendukung aktivitas fisik mereka yang berat. Minuman khas mereka adalah air rebusan daun tertentu yang dipercaya membawa manfaat kesehatan.
Tradisi Suku Baduy
Suku Baduy memiliki berbagai tradisi yang melibatkan penghormatan terhadap alam dan leluhur. Salah satunya adalah larangan penggunaan teknologi modern seperti kendaraan bermotor dan alat elektronik.
Selain itu, mereka juga memiliki ritual Seba Baduy, di mana masyarakat Baduy berjalan kaki ke kota untuk menyerahkan hasil bumi sebagai penghormatan kepada pemerintah setempat. Masyarakat Baduy Dalam juga menjalani tradisi Kawalu, yaitu menutup diri dari kunjungan orang luar selama tiga bulan untuk beribadah dan bermeditasi.
Cara Ke Baduy Menggunakan Transportasi Umum
Jika kamu tertarik untuk mengunjungi Desa Kanekes, berikut adalah cara menuju Baduy dengan transportasi umum:
Dari Jakarta ke Baduy:
Mulailah perjalanan dengan naik kereta commuterline (KRL) dari Stasiun Tanah Abang menuju Stasiun Rangkasbitung dengan ongkos sekitar Rp8.000. Setelah sampai di Stasiun Rangkasbitung, lanjutkan perjalanan dengan angkot menuju Terminal Aweh dengan biaya sekitar Rp5.000.
Dari Terminal Aweh, kamu bisa melanjutkan perjalanan menggunakan Elf menuju Ciboleger, yang merupakan pintu masuk kawasan Baduy. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 2-2,5 jam dengan tarif sekitar Rp30.000 hingga Rp40.000. Pastikan kamu tiba sebelum pukul 14.30, karena angkutan terakhir berangkat sekitar waktu tersebut.
Sesampainya di Ciboleger, kamu harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki selama 3-4 jam menuju pemukiman Kanekes. Pastikan kamu mengenakan sepatu atau sandal yang nyaman karena medan yang ditempuh berbatu dan menanjak. Jangan lupa untuk membawa bekal dan menghormati aturan yang berlaku di sana, seperti tidak mengambil gambar tanpa izin dan tidak membuang sampah sembarangan.
Mengikuti aturan yang ditetapkan oleh masyarakat setempat akan membuat perjalananmu ke Baduy menjadi pengalaman yang penuh makna, sekaligus menghormati budaya dan kelestarian lingkungan mereka.
Aturan Berkunjung ke Suku Baduy
Berikut ini beberapa aturan yang harus kamu patuhi saat berkunjung ke Suku Baduy:
- Pembatasan Penggunaan Teknologi
Di Suku Baduy, terutama di wilayah Baduy Dalam, kamu tidak diperbolehkan membawa atau menggunakan perangkat teknologi seperti radio, speaker, tablet, atau laptop. Masyarakat Baduy Dalam masih sangat menjaga kehidupan tradisional dan menghindari pengaruh modernisasi. Di Baduy Luar, penggunaan ponsel mulai diterima, tapi tetap harus bijak dan tidak berlebihan. - Larangan Membawa Produk Kimia
Masyarakat Baduy sangat peduli dengan kelestarian alam. Mereka hanya menggunakan bahan alami untuk kebutuhan sehari-hari, seperti daun honje untuk sabun mandi dan sabut kelapa untuk sikat gigi. Oleh karena itu, kamu dilarang membawa produk berbahan kimia seperti sabun, sampo, pasta gigi, atau deterjen, karena bisa merusak lingkungan dan air yang mereka gunakan. - Dilarang Membuang Sampah Sembarangan
Masyarakat Baduy sangat menjaga kebersihan lingkungan. Oleh karena itu, wisatawan dilarang membuang sampah sembarangan, terutama sampah plastik. Jika membawa makanan atau minuman dalam kemasan plastik, simpan sampahnya di dalam tas dan buang pada tempat sampah setelah keluar dari wilayah Baduy. Ini penting agar alam tetap terjaga kebersihannya. - Menjaga Kesopanan dalam Berbicara
Saat berada di wilayah Suku Baduy, pastikan untuk berbicara dengan sopan. Hindari kata-kata kasar atau tidak pantas. Menggunakan bahasa yang baik adalah bentuk rasa hormat terhadap masyarakat dan budaya mereka. - Larangan Mengambil Foto di Baduy Dalam
Di Baduy Dalam, pengambilan foto atau video dilarang. Masyarakat Baduy Dalam sangat menjaga tradisi mereka, jadi penggunaan kamera atau ponsel untuk dokumentasi tidak diperbolehkan. Aturan ini ada untuk melindungi budaya mereka agar tetap terjaga keasliannya.
Beberapa Pertanyaan Umum yang Sering Ditanyakan Terkait Suku Baduy
Berapa lama jalan ke Baduy Dalam?
Jalan kaki ke Baduy Dalam memakan waktu sekitar 3-4 jam, tergantung kondisi jalan dan cuaca.
Apakah Baduy Luar boleh naik kendaraan?
Ya, di Baduy Luar, penggunaan kendaraan seperti Elf diperbolehkan untuk menuju Ciboleger, pintu masuk Baduy.
Apakah boleh merokok di Baduy Dalam?
Tidak, merokok di Baduy Dalam dilarang karena mereka sangat menjaga kebersihan dan kelestarian alam.
Apakah Baduy Dalam boleh keluar?
Orang Baduy Dalam tidak boleh keluar wilayah mereka kecuali untuk urusan tertentu, seperti Seba Baduy (ritual tahunan). Mereka lebih menjaga tradisi dan adat di dalam wilayah mereka.
Mengunjungi Suku Baduy bukan hanya soal wisata, tapi juga tentang belajar dan menghormati kearifan lokal yang masih bertahan hingga kini. Pastikan kamu selalu mengikuti aturan yang ada, menjaga kebersihan, dan menghormati tradisi mereka selama berkunjung.
Temukan pembahasan mengenai destinasi wisata dan rekomendasi kuliner Banten lezat serta menarik lainnya hanya di artikel GOERS .
Atau kamu ingin berkunjung ke berbagai tempat wisata favorit dan event seru lainnya? Pesan tiketnya dan dapatkan penawaran menarik lainnya di GOERS!